Sejarah Perkembangan Geografi
Assalamualaiqum wr.wb.
Pada postingan sebelumnya kita sudah mengenal secara mendasar
tentang pengertian Geografi. Dan sebelum mengenal pengertian Geografi yang
lebih luas kita terlebih dahulu harus tahu sejarah Geografi agar wawasan kita
tambah luas terutama bagi teman-teman sekalian yang suka tentang ilmu Geografi.
Ok, langsung saja mari kita pahami Sejarah Perkembangan Geografi dibawah ini.
Sejarah
Singkat Perkembangan Geografi
Geografi
merupakan termasuk pengetahuan yang sudah tua dan struktur keilmuannya selalu berkembang
dengan menyesesuaikan dengan perkembangan zaman. Bangsa Yunani lah yang
merupakan bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi Geografi sebagai
sebuah ilmu dan filosofi. Dan kemudian Bangsa Romawi memberi sumbangan Ilmu
Geografi tentang Pemetaan, hal itu terjadi karena bangsa romawi banyak
menjelajah negeri dan menambah teknik pemetaan baru, salah satunya adalah
teknik Periplus.
Pada zaman
pertengahan, bangsa arab seperti Al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun
memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan
perjalanan Marcopolo Geografi semakin menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman
Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk
mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat.
Dan setelah abad
ke-18, Geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi
bagian dari kurikulum universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin),
tetapi berbeda dengan di Inggris dimana Geografi hanya diajarkan sebgai
sub-disiplin dari ilmu lain.
Selama lebih
dari dua abad kemudian kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak
ditemukan. Dan terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan Geologi dan
Botani, juga Ekonomi, Sosiologi dan Demografi. Di Barat, selama abad ke-20,
disiplin ilmu melewati empat fase utama: Determinisme lingkungan, Geografi
Regional, Revolusi kuantitatif dan Geografi Kritis.
Sepanjang
sejarah, Geografi ditandai dengan perkembangan metodologi tentang lingkup dan
isi Geografi. Sebagai suatu disiplin ilmiah Geografi dan ahli Geografi tidak
Boleh memisahkan diri dari disiplin ilmu lainnya.
Di Indonesia,
penyebutan Geografi sebagai sebuah bidang kajian ilmu dikenal dengan berbagai
istilah. Dalam bahasa belanda dikenal dengan Ardrijkskunde dan dalalm bahasa
inggris di kenal dengan Geography. Dalam bahasa Indonesia sendiri dulu di kenal
dengan istilah Ilmu Bumi. Pemakian istilah ilmu bumi di Indonesia ternyata
dinilai kurang begitu cocok , karena dikhawatirkan akan mengaburkan dua bidan
ilmu berbeda yaitu antara Geografi dan Geologi.
Dan itulah
sejarah singkat perkembangan Geografi. Ada beberapa pandangan terhadap Geografi
sesuai perkembangan zaman yaitu Pandangan Geografi Klasik, Pandangan Geografi
Abad Pertengahan, Pandangan Geografi Modern, Pandangan Geografi Abad ke 19 –
Abad ke 20, Pandangan Geografi Mutakhir, Pandangan Geografi di Indonesia.
Berikut penjelasannya lebih dalam.
A. Pandangan
Geografi Klasik
Geografi sudah dikenal pada zaman yunani
kuno tetapi pengetahuan tentang bumi pada masa ini masih dipengaruhi oleh
mitologi atau hal-hal yang berbau mistis. Secara lambat laun pengaruh
mitodologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam
sejak abad ke-6 sebelum masehi (SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi
mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang
bumi dilakukan dengan memakai logika.
Kedudukan Geografi sebagai ilmu
pengetahuan, batasan dan lapangan/objeknya masih dipertangkan oleh para ahli
sampai pada abad ke-19. Sampai pada abad ke-19 corak susunan isi Geografi hanya
berupa uraian tentang penemuan daerah baru, adat istiadat penduduknya dan
gejala serta sifat alam lainya. Uraian tersebut belum dapat diarahkan pada
pencarian hubungan antara satu dengan yang lainnya serta belum dapat mencari
penyebab mengapa terjadinya hubungan tersebut serta uraian secara deskriptif.
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan
paham Geografi di pengaruhi oleh filsafat dan sejarah. Uraian Geografi ebrsifat
sejarah, sedangkan uraian sejarah bersifat Geografi. Pada masa ini muncul juga
tulisan tentang peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa Geografi pada masa ini juga bersifat matematis.
Pada awalnya para pelancong atau para
penjelajah bumi mengemukakan ruang di muka bumi, menggambarkan kejadian
historis atau pengalaman yang dialami oleh mereka, juga mereka menguraikan
gejala serta ciri alam dan manusia penghuninya. Mereka terutama menguraikan
pengalaman mereka ketika menemukan daerah yang berlainan dengan tempat asal
mereka. Tokoh-tokoh yang termasuk dalam kategori Geografi klasik, adalah :
1.
Thales (625-545 SM)
Bergelar Bapak
Filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat dengan mengajukan pertanyaan
yang amat mendasar, yaitu “ What is the
nature of the world stuff?” apa
sebenarnya alam semesta itu. Dan belum ada jawaban yang berbobot walaupun dia
menjawab sendiri dengan jawabannya air.
Menurut cerita,
Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke mesir. Diceritakan, Ia
menemukan ilmu ukur dari mesir, memiliki ilmu bagaimana mengukur tinggi pyramid
– pyramid dari bayangannya, bagaimana mengukut jauhnya kapal dari laut dari
sebuah pantai, ia juga mempunyai teori tentang banjir tahunan sungai Nil di
Mesir. Ia juga berhasil meramalkan terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28
mei tahun 585 SM. Karena itulah ia dikenal sebagi ahli astronomi dan
metafisika.
Aristoteles
menyatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal
mula (asal/prinsip) terjadinya alam semesta.
2.
Anaximandros (640-546)
Anaximander
adalah murid Thales. Ia 15 tahun lebih muda dari Thales, tetapi meninggal 2
tahun terlebih dahulu. Menurut Anximander, segala sesuatu itu berasal dari to apeiron yaitu yang tak terbatas. Anaximander dikenal sebagai sosok yang memiliki
raa keingin tahuan ilmiah yang besar (the big cutiosity). Ia konon adalah orang
yang pertama yang membuat peta. Ia berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder.
Ia mengatakan bahwa matahari sama besarnya dengan bumi atau 27 kali atau 28
kali sama besar. Sama seperti Thales, Anaximander juga dikenal sebagai seorang
“filsuf alam”.
3. Herodotos (485-425), Ahli filsafat dan sejarah Yunani
Pada tahun 450
SM membuat peta dunia dan membagi dunia menjadi tiga bagian, yaitu : Eropa,
Asia, dan Libya (Afrika). Peta yang dibuat Herodotus merupakan satu bulatan
yang mencangkup benua-benua yan dikelilingi lautan.
4. Homeros, penjelajah berkebangsaan yunani
5. Pytheas (340 SM), Berasal dari Massilia (Marseile)
6. Eratosthenes dan Dicaearchus (276-194 SM),
Erasthotenes
juga dianggap sebagi orang pertama meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.
Ia membuat karya tulis sebanyak tiga jilid yang diberi judul Geografika.
7.
Strabo (64 SM – 24 M), Ahli Sejarah and Geografi Yunani
Kuno
Strabo dalam bukunya dalam bukunya yang berjudul Geographica yang terdiri dari 17 jilid dan diterbitkan satu abad sebelum masehi membuat sintesa antara geografi, chorografi dan topografi.
Pada tahun 150 M menyusun peta Dunia yang
menggambarkan benua Asia, Afrika dan Eropa. Karya gemilangnya tidak hanya peta
namun juga menulis buku tentang pengetahuan tentang bumi dan bangsa-bangsa di
dunia yang berjudul GEOGRAFICE HYPHEGESYS
dan terdiri dari 8 jilid.
Uraian di atas
menunjukkan, bahwa Geografi sudah berkembang sejak berabad-abad sebelum masehi.
Ilmuan pada saat itu sudah menyadari dan mengemukakan akan pentingya Geografi
bagi kehidupan manusia.
Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian
tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik perjalanan
yang dilakuakn melalui darat maupun melalui laut. Perjalanan melalui darat yang
terkenal adalah “Via Appia” Perjalanan darat antara Roma dan Capua (950 SM),
serta “Jalan Sutera” antara Tiongkok dengan Timur Tengah (abad pertengahan)
telah menjadi sumber materi Geografi yang sengat berharga pada masa itu.
Perjalanan ditemukannya wilayah baru yang belum diketahui manusia ini, sehingga
disebut Revolusi Industri.
Cara penemuan daerah baru terjadi karena
didorong oleh motif dan tujuan tertentu, yaitu Gold, Glory, dan Gospel (3G)
namun sifat penulisan Geografi dan bersifat Geografi masih dilakukan secara
deskriptif dalam arti dan uraiannya itu masih belum dilakukan usah yang sengaja
memberikan uraian penjelasan (Explanation) tentang Gejala yang di lukiskannya.
Tokoh-tokoh
Geografi abad pertengahan diantaranya adalah :
1.
Marco Polo, seorang petualang Eropa.
Pada tahun 1272-1295 melakukan perjalanan menjelajahi Asia
Timur dan Asia Tengah.
2.
Bartolomeu Dias, Pelaut portugis.
Melakukan
perjalanan sampai ke tanjung harapan (Cape of the God hope) di afrika selatan
dna diteruskan dengan mengarungi Samudera Hindia ke Kalikut di India pada tahun
1486.
3. Vasco da Gama, pelaut Portugis.
Vasco De Gama
berlayar pada tahun 1497 dengan 4 kapal kecil dan 170 awak. Dia melakukan
perjalanan dengan rute yang sama dengan Bartholomeus Diaz dan terus
melanjutkannya hingga sampai ke indonesia pada tahun 1498.
4. Kristoforus Kolumbus, seorang pelaut Genoa.
Pelayaran
perdananya pada tahun 1492-1493 mengarungi samudera atlantik dan sampai ke Kuba
dan Haiti, dalam perjalanannya mecari jalan lain ke india yang pada akhirnya
menemukan benua baru (Amerika). Pada perjalanan yang kedua 1493-1494, Colombus
sampai di kepulauan bahama dan didalam perjalanannya yang katiga pada tahun
1498, Colombus sampai di pantai Venesuella serta pada penjelajahan yang tepat
pada tahun 1502-1504, ia menjelajahi daratan Ameriak Tengah.
5. Amerigo Vespucci, pelaut India.
Pada tahun
1501-1502 mengarungi samudera atlantik melalui Tanjung Horn di Patagonia dan
menyeberangi Samudera Pasifik mendarat di Filipina dalam perjalanannay mengelilingi
Dunia.
Melanjutkan
pejalanan ke Ameriak Selatan pada tahun 1519 dan melanjutkan pelayarannya ke
Filipina pada tahun 1521.
7. Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Mengemukakan
bhawa bumi berbentuk bulat, bergerak pada porosnya (rotasi) dan seperti planet
lain bumi melakukan gerak edar mengelilingi matahari (revolusi) yang dikenal
dengan teori Heilosentris. Usaha
Copenicus tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Galileo Falilei (1564-1642),
Johannes Keppler (1571-1630). Keppler member gambaran baru tentang letak Bumi
dalam susunan tata surya.
Pengaruh
penemuan sarjana ilmu alam pada abad ke-17 menyebabkan orang-orang mulai untuk
mempelajari gejala yang bersifat fisis. Kondisi inilah mulai berkembangnya
Geografi fisis di tengah masyarakat. Uraian ini menunjukkan bahwa Geografi pada
abad ke-18 sangat berhubungan erat dengan sejarah dan astronomi alaupujn pada
masa itu Erasthotenes telah menggunakan istilah Geografhia namun artinya masih
sangat sederhana, yaitu “writing about
the earth”. Hasil karya ilmuan yang dapat digolongkan menjadi konsep dan
pemikiran Geografi, adalah hasil karya dari Bernhardus
Varenius (1622-1650), seoramg ilmuan belanda menerbitkan buku yang berjudul
Geographia Generalis di Amsterdam
tahun 1650, seuah buku yang terdiri dari 28 bab dan 26 bab diantaranya
merupakan uraian berkenaan dengan kondisi fisik bumi.
C. Pandangan
Geografi Modern
Pandangan ini mulai berkembangan pada abad
ke-18. Pada masa ini Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan
sudah dipandang dari sudut praktis.
1. Immanuel Kant (1724-1804)
Seorang ahli filsafat Universitas Koningsburg, jerman
memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa ilmu penegtahuan dapt
dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu :
a.
Ilmu pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek
yang diteliti
b.
Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta
sepanjang masa.
c.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasiosasi
dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari Geografi.
Secara sistematis, Knat membagi Geografi menjadi :
a.
Mathematical Geography (Geografi Matematis)
b.
Moral Geography (Geografi Moral)
c.
Political Geography (Geografi Politik)
d.
Physical Geography (Geografi Fisis)
e.
Merchantile Geography (Geografi Perdagangan)
f.
Theological Geography (Geografi Agama)
Kant mendapat julukan bapak Geografi politik, ia juga
dianggap sebagai peletak dasar Geografi Modern. Menurutnya Geografi bukan hanya
sekedar iktisar tentang keadaan alam, namun juga merupakan dasar dari sejarah.
2. Alexander Von Humboldt(1769-1859)
Seorang ahli
ilmu pengetahuan yang menaruh minat terhadap penampakan fisikal dan biologikal.
Hasil karyanya dituangkan dalam bentuk buku yang berjudul cosmos. Buku ini
terdiri dari 4 jilid yang diterbitkan secar beruntundari tahun 1845-1858. Dia
juga menjdi salah seorang yang mengorganisir kongres berbagai ilmu pengertahuan
yang pertama di Berlin.
3. Carl Ritter (1779-1839)
Adalah professor
Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhelm, Berlin Jerman. Gelar
tersebut di perolehnya pada tahun 1825. Pandangan terhadap Geografi di
pengaruhi oleh pemikiran religious, menurutnya bumi diciptakan oleh tuhan agar
manusia dapat eblajar dna memakainya untuk tempat tinggal. Pandangan ini
merupakan desar yang berfikirnya yang Fisis Determinis. Sepanjang hayatnya,
Ritter menghasilkan karya besar, yaitu menulis sebuah buku yang berjudul Die
Erdkune yang terdiri daria 21 jilid dan ditulis seorang diri berisikan
deskripsi regional dari seluruh dunia walapun yang paling lengakap adalah Eropa
dan Asia, membuat Atlas alam Eropa dan Atlas Asia yang memuat peta-peta daerah
tersebut.
4. Charles Darwin (1809-1882),
Seorang
naturalis inggris yang terkenal karena teori evolousinya. Empat tema utama yang
merupakan sumbangan Biologi, terutam teori Darwin pada pemikiran Geografi,
yaitu :
a.
Ide perubahan dari waktu ke waktu
b.
Ide organisasi
c.
Ide perjuangan dan seleksi (The idea of Struggle and
Selection)
d.
Kerandoman atau karakter yang secar kebetulan dari variasi
di alam (The randomness or chance Character of variations in nature)
Kempat tema tersebut berpengaryh kuat pada perkembangan
pemikiran Geografi pad amsa itu dan masa-masa setelahnya.
D. Pandangan
Geografi Akhir Abad ke 19 – Abad ke 20
Pusat perhatian Geografi pada akhir abad
ke-19 adalah terhadap ilkim, tumbuhan dan hewan, serta bentang alam. Kebanyakan
ahili ahli Geografi pada periode ini memperdalam Geologi dan memoergunakan
metode Geologi dalam penyelidikannya. Sebaliknya Geografi manusia semakin
lemah. Pada akhir abad ke-19, Geografi manusia masih bercorak Geografi Ritter
tanpa adanya perspektif baru. Di Amerika Serikat, Myor Wisley Powell
(1834-1902) mempelajari tentang bentang alam dan sumber daya air untuk
menyarankan pengunaan tanah di suatu tempat dengan sebaik-baiknya.
Ahli Geografi lainnya dari Ameriak
Serikat, yaitu George Peskins Marsh (1801-1882) mempunyai perhatian khusus pada
pentingnya mengkonservasi sumberdaya. Pada masa ini, tokoh Geografi lainnya
yang berpengaruh, adalah :
1.
Friederich Ratzel (1844-1904), Tokoh Geografi Jerman
2.
Ellen C Semple
3.
Otto Schluter (1873), Guru besar Universitas Berlin
4.
Elsworth Huntington (1876), ahli Geografi Universitas Yale,
Amerika serikat.
5.
Ferdinand Von Richthofen (1833-1905), ahli Geologi yang
kemudian beralih menjadi seorang Geografer.
6.
Oscar Pechel (1833-1905)
7.
Alfred Hettner (1859-1941), ahli Geografi Jerman
8.
Paul Vidal de la Blache (1854-1918), Profesor Universitas
Sorbone Perancis.
9.
Jean Brunhes (1969-1930), ahli Geografi Prancis
10. William
Morris Davis, Ahli Geomorfologi Mareika Serikat
11. Richard
Hartshorne, pada tahun 1939 menulis buku berjudul “the Nature of Geography”.
12. Fank
Debenham, Guru besar Geografi di inggris
13. James Fairgrieve,
Ahli Geografi amerika Serikat
14. Preston E
james, ahli Geografi asal Amerika Serikat yang berpengaruh dalam perkembangan
Geografi.
E. Pandangan
Geografi Mutakhir
Perkembangan Geografi saat ini lebih
mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Kondisi
ini mengharus Geografi sebagai bidang keilmuan tidak boleh melepaskan diri dari
disiplin ilmu lainnya. Citra baru dalam studi Geografi dimulai pad tahun 1960,
yaitu dengan penggunaan metode kuantitatif dalam penelitian Geografi.
Sampai tahun 1960, Geografi diinggris
tidak mempunyai warna dan kuno pemikirannya, sesudah tahun tersebut
perkembangan Geografi smeakin pesat dan terjadi perubahan yang besar-besaran
dalam pemikirannya. Geografi inggris yang terkenal dengan penelitiannya tentahg
penggunaan lahan dan pendekatan praktis berkenaan dengan perencanaan telah
mendorong sekelompok Geograf yang dipelopori oleh Chorley pada tahun 1964
mengembangkan pemikiran baru untuk Geografi fisik dan Peter Haget untuk
Geografi Soisal. Hasil kaya mereka, yaitu Frontiers in Geography dan Model in
Geography yan merupakan kumpulan karangan merupakan manifetasi dan pemikran baru tersebut.
Apanila Geografi wilayah (regional
geography) dianggap sebagai kajian yang ebrkaitan dengan wilayah, maka Geografi
mutakhir sebagian bersifat wilayah. Metode wilayah merupakan alat penting bagi
Geografi mutakhir. Perbedaanya adalah wilayah bukan tujuan akhir dari Geografi
bersifat wilayah namun bukan tentang wilayah.
F. Perkembangan
Geografi di Indonesia
Geografi di Indonesia sudah dikenal sejak
zaman pendudukan belanda yang dibawa masuk oelh para ilmuan belanda yang
melakukan studi/kajian tentang hindia belanda. Istilah Geografi yang
dipergunakan adalah Aardrijskunde, sama seperti yang di negeri Belanda. Pada
awalnya, perkembangan Geografi mengikuti perekembangan ilmu Geografi di Negeri
Belanda dan terus semakin pesat seiring dengan semakin banyaknya ilmuan
Geografi Belanda melakukajn studi di Indonesia. Penggunaan istilah
Aardrijskunde di sekolah-sekolah di Indonesia cukup lam dan berakhir ketika
belanda meninggalkan Indonesia dan digantikan oleh jepang.
Ketika jepang menduduki Indonesia dan
dengan semangat asianya penggunaan istilah Aardrijskunde diganti dengan istilah
yang sesuai dengan bahasa setempat. Ilmuan indoensia seperti, Adinegoro dan
Adam Bachtiar menyelaraskan istilah tersebut dengan Ilmu Bumi.
R. Bintarto dan Surastopo Hadisurmano
merupakan Founding Father Geograf Indonesia yang mendorong kita agar tidak
terlalu berpatokan pada mahzab-mzhzab yang berkembang diluar negeri. Mereka
lebih menekankan Geografi agar menganalisa fenomena Geosfer dari sisi
keruangan, ekologi dan regional. Ketiga pendekatan tersebut adalah satu
kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Itulah sedikit cerita tentang perkembangan
Gepografi di Dunia dan Indonesia. Saat ini, Geografi semakin dimanjakan dengan
teknologi GIS (Geographic Information System) yang mempermudah manusia memahami
dan menganalisa fenomena di permukaan di permukaan Bumi.
Dan cukup sampai disini postingan saya
kali ini yaitu tentang Sejarah Perkembangan Geografi. Jikalau teman-teman masih
ada yang kurang paham atau kurang jelas tentang postingan ini silahkan koment
dibawah. Dan juga , jika teman –teman sekalian ingin menambah wawasan yang
lebih luas lagi tentang Sejarah Perkembangan Geografi silahkan cari pada sumber
referensi yang sudah saya sediakan dibawah ini. Dan kemudian, pada postingan
selanjutnya saya akan menjelaskan tentang Objek Kajian Geografi dan Prinsip
Dasar Geografi.
Cukup sekian dan terima kasih karena
teman-teman telah mau berkunjung kepostingan saya ini . semoga ini bermanfaat
bagi teman-teman sekalian terutama bagi para pecinta Ilmu Geografi. Ok. Sampai
jumpa
Wassalam….
Comments
Post a Comment